Y2F.Media — Di tengah gempuran restoran modern dengan konsep aesthetic minimalis, ada beberapa permata kuliner di Jakarta yang teguh mempertahankan pesona masa lalunya. Lima restoran Chinese Food jadul ini bukan hanya menyajikan rasa otentik yang tak berubah, tetapi juga mempertahankan tradisi penyajian, lengkap dengan piring seng vintage yang kini menjadi daya tarik tersendiri.
Mengunjungi restoran-restoran ini bukan hanya tentang makan, tetapi tentang perjalanan rasa dan nostalgia ke era 1970-an hingga 1990-an. Piring seng, yang dulunya adalah perlengkapan makan sehari-hari, kini memberikan sentuhan unik yang membuat hidangan terasa lebih homie dan berkesan.
Kelima restoran ini tersebar di berbagai sudut kota dan telah menjadi legenda di kalangan pecinta kuliner Jakarta. Mereka menyajikan menu klasik yang dipertahankan resepnya secara turun-temurun, seperti Fuyunghai, Nasi Goreng Merah, hingga Ayam Kuluyuk, dengan cita rasa yang sulit ditemukan di restoran Chinese food modern.
Keputusan restoran-restoran ini untuk tetap menggunakan piring seng vintage menunjukkan komitmen mereka pada otentisitas dan identitas. Piring seng kini menjadi bagian tak terpisahkan dari branding mereka, membedakannya dari restoran sejenis. Bagi pelanggan lama, piring seng adalah pengingat akan masa muda dan kehangatan keluarga. Bagi generasi muda, piring seng adalah daya tarik vintage yang instagramable sekaligus unik.
Fenomena ini membuktikan bahwa di tengah persaingan ketat, kesetiaan pada tradisi dan otentisitas bisa menjadi kunci untuk bertahan dan bahkan menjadi viral. Restoran-restoran ini berhasil membuktikan bahwa pengalaman kuliner yang mendalam dan berkesan tidak harus mahal atau mewah, tetapi harus jujur pada akar budayanya.