Y2F.Media – Tak banyak mahasiswa yang mampu menyeimbangkan aktivitas akademik, organisasi, dan kontribusi sosial. Namun Nadia Agnes Rasheesa menunjukkan bahwa hal tersebut bukan sekadar mungkin, tapi bisa dijalani dengan penuh dedikasi. Mahasiswi Biologi FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta ini menorehkan kiprah tak biasa lewat keaktifannya sebagai aktivis Pramuka, pewarta, dan penulis muda berbakat.
Berdomisili di Sleman, Yogyakarta, Nadia telah mengukir kontribusi nyata di dunia kepramukaan sejak 2015. Namanya dikenal luas di lingkup Kwartir Daerah (Kwarda) DIY dan Kwartir Cabang (Kwarcab) Kota Yogyakarta. Tak hanya aktif di lapangan, ia juga menjadi motor penggerak di balik publikasi dan dokumentasi kegiatan kepramukaan sebagai Pewarta Istimewa Kwarda DIY.
“Bagi saya, Pramuka bukan hanya baris-berbaris. Ini ruang belajar, ruang tumbuh, dan ruang berbagi,” ungkap Nadia dalam sebuah sesi pelatihan literasi digital.
Tak berhenti di peliputan, Nadia juga aktif menulis artikel, mengelola konten media sosial, hingga tampil sebagai narasumber di berbagai forum nasional seperti JOTA-JOTI, pelatihan jurnalistik, hingga bimtek Pramuka. Ia pun dipercaya sebagai anggota Pusat Pengembangan Jurnalistik dan Sistem Informasi (PusbangJusinfo), memperkuat perannya di ranah informasi digital.
Pandemi COVID-19 tak menghentikan langkahnya. Justru ia semakin aktif terlibat dalam kampanye Pramuka Peduli dan SDGs Scouts, membuktikan kepeduliannya terhadap isu-isu global. Nadia juga terlibat dalam produksi konten edukatif untuk situs resmi Pramuka DIY.
Dari tenda ke pena, dari lapangan ke layar digital, perjalanan Nadia Agnes Rasheesa menunjukkan bahwa satu individu muda dapat menciptakan dampak luas jika mau bergerak. Sosoknya menjadi cermin dari generasi baru yang tak hanya cerdas secara akademis, tapi juga peka terhadap lingkungan sosialnya.
