Y2F.Media — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melaporkan pencapaian luar biasa dalam sektor ekspor perikanan selama libur Lebaran tahun 2025, dengan total nilai ekspor mencapai Rp 1 triliun.
Angka ini dicatat selama periode 24 Maret hingga 2 April 2025, yang menunjukkan potensi dan keberlanjutan pasar perikanan Indonesia di kancah global.
Ishartini, Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan Perikanan (BPPMHKP), menambahkan bahwa meskipun saat libur panjang, layanan penerbitan Sertifikat Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SMKHP) tetap berjalan.
Ini menegaskan komitmen KKP untuk memastikan bahwa produk ikan yang menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan Indonesia memastikan kualitas dan keamanan.
Selama periode tersebut, terjadi sebanyak 2.774 sekali ekspor dengan total volume mencapai 20.225.966 kg, atau lebih dari 20 ribu ton. Beberapa komoditas yang menonjol dalam ekspor antara lain udang, tuna-skipjack, cephalopod (seperti cumi-cumi dan gurita), serta rumput laut.
Negara tujuan utama ekspor meliputi Australia, Thailand, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, dan berbagai negara lainnya.
Ishartini juga menginformasikan bahwa kegiatan ekspor berlangsung di 32 provinsi dengan catatan yang bervariasi. Misalnya, Provinsi Sumatera Utara mencatat 413 kali ekspor dengan total 4.540.893 kg, sementara Jawa Timur mencatat 133 kali ekspor dengan 2.850.832 kg.
Keberhasilan ini mencerminkan tidak hanya kapasitas produktif perikanan Indonesia, tetapi juga sistem pengawasan mutu yang ketat.
Ishartini mencatat, semua produk yang diekspor telah memenuhi standar sanitasi dan keamanan pangan internasional, sehingga negara-negara tujuan sudah mengenali dan siap menerima produk tersebut.
Dengan pencapaian ini, KKP menegaskan potensi luar biasa sektor perikanan Indonesia untuk terus bersaing di pasar global, bahkan dalam masa libur penting seperti Lebaran.