Y2F.Media — Banyak anak muda terjun ke dunia organisasi dengan semangat membara, berharap bisa mengembangkan diri, menambah pengalaman, dan memperluas jaringan. Namun, tak sedikit yang pada akhirnya merasa “rajin organisasi tapi tidak berkembang”. Jika Anda merasakan hal ini, jangan khawatir, Anda tidak sendirian. Stagnasi dalam berorganisasi seringkali bukan karena kurangnya usaha, melainkan ada beberapa faktor kunci yang mungkin terlewat.
Seringkali, “rajin” diartikan sebagai kehadiran fisik di setiap rapat atau acara. Padahal, kehadiran saja tidak cukup. Perkembangan diri dalam organisasi sangat bergantung pada sejauh mana Anda terlibat aktif dan memberikan kontribusi nyata.
Apakah Anda hanya menjadi peserta pasif, ataukah Anda proaktif menawarkan ide, mengambil inisiatif, dan bertanggung jawab penuh atas tugas yang diemban?
Apakah Anda mengambil peran yang menantang? Terlalu nyaman di zona aman tanpa mencoba hal baru bisa menghambat pertumbuhan.
Apakah Anda aktif mencari ilmu dan skill baru? Organisasi adalah laboratorium untuk belajar. Manfaatkan kesempatan pelatihan, workshop, atau sekadar belajar dari senior.
Seberapa efektif Anda berkomunikasi dan berkolaborasi? Kemampuan berinteraksi dengan beragam karakter sangat penting untuk pengembangan interpersonal.
Apakah peran Anda sesuai dengan minat dan potensi? Jika Anda merasa tidak tertantang atau tidak cocok dengan peran yang ada, sulit untuk berkembang maksimal.
Bagaimana budaya organisasi? Apakah organisasi tersebut mendorong anggotanya untuk berinovasi, berani mencoba, dan terbuka terhadap feedback? Atau justru cenderung kaku dan tidak suportif terhadap ide-ide baru?
Apakah tujuan pribadi Anda selaras dengan tujuan organisasi? Jika ada diskoneksi antara apa yang ingin Anda capai dengan apa yang ditawarkan organisasi, rasa stagnan akan muncul.
Penting juga untuk memiliki tujuan yang jelas saat bergabung atau aktif dalam organisasi. Apa yang ingin Anda capai? Skill apa yang ingin Anda asah? Jaringan seperti apa yang ingin Anda bangun? Tanpa tujuan yang spesifik, Anda mungkin hanya akan “rajin” tanpa arah yang jelas untuk perkembangan diri.
Jika Anda merasa stagnan, ini saatnya untuk refleksi mendalam. Identifikasi area mana yang menjadi penghambat, dan ambil langkah konkret untuk mengatasinya. Perkembangan diri adalah proses berkelanjutan, dan organisasi bisa menjadi panggung terbaik untuk itu, asalkan dimanfaatkan dengan strategi yang tepat.