Y2F.Media — Gelombang inovasi hijau kembali menghantam Ibu Kota. Acara tahunan Ensia 2025 (Environment and Social Innovation Awards) sukses menjadi panggung utama bagi para pemuda dan profesional muda untuk memamerkan ide-ide brilian mereka di bidang ekonomi dan lingkungan. Acara ini bukan sekadar kompetisi, melainkan cerminan dari semangat kolektif untuk menciptakan solusi berkelanjutan di tengah tantangan zaman.
Ensia 2025 menyoroti berbagai inovasi yang menggabungkan teknologi dan kearifan lokal. Mulai dari startup pengelola limbah plastik yang berbasis komunitas, aplikasi untuk memantau kualitas udara secara real-time, hingga produk-produk ramah lingkungan yang terbuat dari bahan-bahan daur ulang. Semua ide ini membuktikan bahwa solusi untuk masalah lingkungan tidak harus datang dari luar, tetapi bisa lahir dari kreativitas anak bangsa.
Para peserta tidak hanya datang dengan ide-ide mentah. Mereka membawa prototipe, model bisnis yang matang, dan visi yang jelas untuk menciptakan dampak positif. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya ekonomi hijau sudah merasuk ke dalam DNA para inovator muda.
Salah satu kekuatan Ensia 2025 adalah kemampuannya menyatukan berbagai pihak. Para inovator muda berkesempatan bertemu dengan investor, mentor, dan pemangku kepentingan lainnya. Ini membuka pintu kolaborasi dan jaringan yang sangat penting untuk mempercepat realisasi ide-ide mereka.
Selain presentasi ide, Ensia 2025 juga mengadakan workshop dan seminar yang membahas isu-isu krusial seputar ekonomi hijau, perubahan iklim, dan inovasi sosial. Ini menjadikan acara ini tidak hanya sebagai ajang unjuk gigi, tetapi juga sebagai ruang belajar dan berbagi ilmu.
Ensia 2025 menegaskan bahwa masa depan Indonesia yang berkelanjutan ada di tangan generasi muda.