Pendidikan

Pendidikan Indonesia Masuki Era Baru! Koding dan AI Kini Jadi Mata Pelajaran Pilihan di Sekolah

Y2F.Media — Kabar gembira datang dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Melalui Peraturan Mendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025, sekolah kini diinstruksikan untuk mengadakan mata pelajaran pilihan koding dan artificial intelligence (AI) mulai tahun ajaran 2025/2026. Ini adalah langkah besar dalam menyiapkan generasi muda menghadapi era teknologi.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen, Toni Toharudin, menjelaskan tujuan di balik kebijakan ini. “Pembelajaran koding dan kecerdasan artifisial ini adalah bagian dari upaya kita untuk merespons perkembangan teknologi sekaligus mewujudkan manusia Indonesia yang kritis, produktif, beretika, dan juga bertanggung jawab dalam mengembangkan dan juga memanfaatkan teknologi,” katanya dalam webinar Sosialisasi Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025.

Mata pelajaran koding dan AI ini akan diimplementasikan secara bertahap. Untuk tahun ajaran 2025/2026, fokusnya adalah pada siswa kelas 5 SD/sederajat, kelas 7 SMP/sederajat, dan kelas 10 SMA/sederajat. Toni menegaskan bahwa ini adalah mata pelajaran pilihan atau keterampilan pada pendidikan khusus, serta penguatan keterampilan pada pendidikan kesetaraan, yang berlaku hingga kelas 12 SMA secara bertahap.

Meskipun sudah resmi, Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikdasmen, Laksmi Dewi, mengklarifikasi adanya misinterpretasi. Ia menegaskan bahwa matpel koding dan AI tidak wajib bagi sekolah yang belum mempunyai sarana dan prasarana memadai. “Pelajaran koding dan artifisial ini adalah mata pelajaran pilihan. Artinya, pilihan ini tentu menjadi kewenangan dari satuan pendidikan yang memang merasa siap untuk menerapkan mata pelajaran, kami persilakan di tahun ajaran baru ini,” tegas Laksmi.

Laksmi juga menekankan bahwa pengadaan mata pelajaran ini tidak harus serentak pada tahun ajaran 2025/2026. Implementasinya bersifat bertahap, dan Kemendikdasmen akan melihat perkembangannya di kemudian hari.

Bahkan, jika sekolah belum siap dengan sarana dan prasarana yang memadai, mereka tetap bisa mengenalkan koding dan AI. Laksmi mempersilakan sekolah untuk mengajarkannya melalui kegiatan kokurikuler atau ekstrakurikuler terlebih dahulu, sebelum masuk ke intrakurikuler.

Adapun alokasi waktu pembelajarannya bervariasi. Untuk kelas 5 SD/sederajat, alokasinya 72 jam dalam satu tahun, sementara kelas 6 SD/sederajat 64 jam per tahun. Di jenjang SMP/sederajat, kelas 7-8 dialokasikan 72 jam per tahun, dan kelas 9 sebanyak 64 jam per tahun. Untuk SMA/sederajat kelas 10, matpel pilihan koding dan AI memiliki alokasi waktu 72 jam per tahun, sedangkan di kelas 11 dan 12, jumlah jam akan diintegrasikan dengan mata pelajaran lain. Kesiapan guru, sarana, dan prasarana menjadi kunci keberhasilan implementasi pembelajaran ini.


>> Gabung di Channel WhatsApp 👉 Y2F Media <<
Shares:
Show Comments (0)
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

4 + 19 =