Y2F.Media — Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengambil langkah strategis untuk mendongkrak kemampuan numerasi anak-anak Indonesia. Hari ini, di SDN Meruya Selatan 04 Pagi, Jakarta Barat, mereka resmi meluncurkan Gerakan Numerasi Nasional (GNN). Gerakan ini merupakan upaya konkret untuk mengejar target skor PISA yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menegaskan peluncuran GNN sebagai usaha bersama untuk meningkatkan kemampuan numerasi yang saat ini masih jauh dari harapan, jika diukur dari skor PISA. “Tujuan spesifik gerakan ini meningkatkan skor PISA,” ujarnya.
Mu’ti menjelaskan bahwa kemampuan numerasi sangat dibutuhkan karena memungkinkan anak-anak mengembangkan berbagai cabang ilmu pengetahuan. “Dalam hampir semua bidang ilmu memerlukan matematika, memerlukan keterampilan numerasi,” katanya. Ia bahkan menyebutkan, keterampilan numerasi tidak dapat dilepaskan dari konteks agama sekalipun.
Peluncuran GNN ditandai dengan peresmian Taman Numerasi di 140 sekolah dari jenjang SD, SMP, hingga SMA, yang tersebar di 16 provinsi dan 13 desa.
Dirjen GTKPG Kemendikdasmen, Nunuk Suryani, menjelaskan bahwa GNN juga akan diisi dengan sederet kegiatan lain. Di antaranya adalah penayangan siniar tematik secara berkala, pembekalan guru, dan penerbitan buku numerasi bagi keluarga. “Gerakan ini tidak hanya berbasis kota, tapi juga ada di desa-desa yang menjadi lokus sehingga gerakan ini diselenggarakan secara nasional,” ujar Nunuk.
Adapun target skor PISA untuk Indonesia dalam RPJMN 2025-2029 adalah 409 untuk membaca dan 419 untuk matematika. GNN diharapkan menjadi motor penggerak utama untuk mencapai target ambisius tersebut.
