Y2F.Media — Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII/2028 yang akan diselenggarakan di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) akan memprioritaskan cabang olahraga Olimpiade.
Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, mengumumkan hal tersebut dalam Rapat Koordinasi virtual bersama KONI Provinsi pada Senin (20/1/2025).
Marciano mengungkapkan, daftar cabang olahraga yang dipertandingkan tengah difinalisasi dengan mempertimbangkan masukan dari tuan rumah dan pemangku kepentingan olahraga.
Sebagai solusi untuk cabang olahraga yang tidak masuk dalam daftar PON, KONI Pusat akan menyelenggarakan multievent olahraga nasional setiap dua tahun sekali.
Ajang seperti Indonesia Martial Art Games (IMAG), Indonesia Beach Games (IBG), Indonesia Indoor Games (IIG), dan Indonesia Youth Games (IYG) diharapkan menjadi platform alternatif.
Kudus telah ditunjuk sebagai tuan rumah IMAG kedua pada 2025, meskipun KONI Pusat masih mencari mitra daerah untuk mendukung pelaksanaan 18 cabang bela diri yang direncanakan.
Marciano juga menyoroti pentingnya pemanfaatan berkelanjutan venue olahraga yang telah dibangun. Ia mendorong KONI daerah untuk aktif menggunakan infrastruktur tersebut demi mendukung pengembangan atlet dan meningkatkan kualitas olahraga nasional.
“Venue yang ada harus terus digunakan, sehingga manfaatnya terasa dalam jangka panjang bagi masyarakat dan olahraga nasional,” tegasnya.
Selain itu, rapat juga membahas keresahan terkait Permenpora Nomor 14/2024 tentang tata kelola olahraga nasional. Marciano mengungkapkan, KONI Pusat telah mengajukan revisi kepada Menpora, yang disambut positif.
“Bapak Menpora menunjukkan komitmennya untuk meninjau ulang aturan tersebut, memberikan ruang bagi perbaikan sesuai kebutuhan olahraga nasional,” ujar Marciano.
Dengan fokus pada cabang olahraga Olimpiade, dukungan infrastruktur, dan peningkatan tata kelola, Marciano optimistis PON 2028 akan menjadi momentum kemajuan olahraga Indonesia. Ia mengajak seluruh KONI Provinsi untuk berkolaborasi demi mencetak prestasi gemilang di tingkat internasional.