Y2F.Media — Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengemukakan wacana yang cukup mengguncang dunia perbankan local terkait dengan rencana pergantian nama Bank DKI. Dalam sebuah unggahan video di akun Instagram resminya pada Senin (15/4), Pramono menegaskan pentingnya melakukan rebranding terhadap lembaga keuangan tersebut.
Ia mengusulkan untuk mempertimbangkan nama baru, seperti “Bank Jakarta” atau bahkan “Bank Global”, yang diharapkan dapat mencerminkan transformasi serta profesionalisme yang seharusnya ada dalam pengelolaan bank milik Pemprov DKI ini.
Menurut Pramono, selama ini pengelolaan Bank DKI dinilai tidak berjalan secara profesional. Ia mencatat bahwa setiap periode direksi selalu terdapat isu atau kasus yang timbul, yang menunjukkan adanya celah besar dalam sistem manajemen bank.
”Ada ruang-ruang yang gampang orang-orang bisa mempermainkan itu, dari dalam terutama,” ungkapnya.
Pengakuan itu tentu menyoroti masalah internal yang perlu diselesaikan agar Bank DKI tidak hanya sekadar menjadi lembaga keuangan, tetapi juga agen pembangunan ekonomi yang terpercaya.
Lebih lanjut, Pramono menekankan bahwa untuk ke depannya, ia ingin agar Bank DKI dikelola oleh kalangan profesional yang berintegritas.
Rencana ini juga menunjukkan komitmen Pemprov DKI untuk membersihkan lembaga tersebut dari praktik-praktik buruk, termasuk penunjukkan direksi yang berdasarkan ‘titipan’.
“Sepenuhnya harus dikelola secara profesional. Enggak boleh lagi titipan dari siapapun untuk direksi Bank DKI ini,” tegasnya.
Dorongan untuk melakukan rebranding ini mungkin akan menjadi rahasia besar yang menyita perhatian. Masyarakat pun menunggu langkah selanjutnya yang akan diambil oleh Gubernur dan timnya dalam merevitalisasi Bank DKI ke arah yang lebih baik.
Mengingat pentingnya peran bank dalam roda perekonomian Jakarta, apakah rebranding ini akan benar-benar membawa perubahan signifikan? Hanya waktu yang akan menjawab.