Y2F.Media — Perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan RI di Istana Negara diwarnai momen yang menarik perhatian publik. Gustika Jusuf Hatta, cucu dari proklamator Bung Hatta, tampil dengan busana yang sarat makna. Ia mengenakan kebaya hitam dan batik bermotif slobog, sebuah pilihan yang jauh dari kesan meriah perayaan.
Keputusan Gustika memilih busana ini bukan tanpa alasan. Batik slobog, dengan motifnya yang unik, secara tradisional biasa digunakan dalam prosesi pemakaman. Simbolismenya mencerminkan merelakan kepergian sekaligus mendoakan jalan yang lapang bagi yang telah meninggal. Dengan mengenakan motif ini di perayaan kemerdekaan, Gustika seolah menyampaikan pesan yang dalam.
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Gustika menegaskan bahwa busana gelap itu bukan sekadar pilihan estetika, melainkan sebuah bentuk keprihatinan terhadap kondisi bangsa. Ia menyebutnya sebagai ekspresi rasa syukur atas kemerdekaan sekaligus duka atas berbagai persoalan Hak Asasi Manusia (HAM) dan tragedi yang terjadi di Indonesia.
Pilihan busana ini menjadi pernyataan politik dan sosial yang kuat, menunjukkan bahwa perayaan kemerdekaan bukan hanya tentang euforia, tetapi juga tentang refleksi mendalam dan kritik terhadap kondisi bangsa yang masih perlu diperbaiki.
