Berita

Menemukan Ketenangan Diri: Circle of Peace, Ruang Aman untuk Tumbuh dan Berbagi Cerita

Y2F. Media — Di tengah dunia yang penuh tantangan, hadir sebuah inisiatif bernama Circle of Peace yang menyediakan ruang aman untuk memperkuat ikatan kemanusiaan, kedamaian, dan secara khusus berfokus untuk membantu anggotanya menemukan jalan menuju kesehatan mental.

Komunitas ini lahir dari keresahan banyak orang yang ingin mencapai kesejahteraan mental namun tidak tahu harus mulai dari mana. Diprakarsai oleh Citra Natasya bersama para ahli di bidangnya, Circle of Peace menjadi tempat di mana setiap individu bisa saling berbagi cerita, inspirasi, dan menemukan solusi bersama. Untuk mendukung proses pertumbuhan ini, Circle of Peace memfasilitasi berbagai kelas, mulai dari yoga, journaling, access bars, hingga sesi konsultasi dengan life coach.

Metode Diskusi “Lingkaran Kedamaian”

Program inti dari komunitas ini adalah “Peace Circles” atau Lingkaran Kedamaian. Ini adalah sebuah metode diskusi yang dirancang khusus untuk menciptakan suasana nyaman di mana setiap suara berharga dan didengar. Dalam sesi ini, setiap peserta didorong untuk:

  • Berbagi kisah dan sudut pandang pribadi mereka secara terbuka.
  • Praktik mendengarkan secara aktif tanpa menghakimi orang lain.
  • Menjelajahi makna kedamaian, baik untuk diri sendiri (internal) maupun dalam interaksi dengan komunitas (eksternal).
  • Membangun rasa saling pengertian dan hormat di antara peserta dari berbagai latar belakang.

Inisiatif yang sering dipelopori oleh perempuan ini dirancang untuk memberdayakan setiap peserta agar lebih percaya diri dalam mengekspresikan diri dan menjadi agen perdamaian, yang dimulai dari ketenangan dalam diri mereka sendiri.

Dialog yang Menyembuhkan di Indonesia

Konsep yang diusung Circle of Peace sangat relevan di Indonesia dan sejalan dengan gerakan serupa seperti Human Library (Perpustakaan Manusia). Bekerja sama dengan organisasi seperti IofC Indonesia, inisiatif “Human Library: Circle of Peace & Healing” menjadi wadah di mana individu dapat menjadi “buku hidup” yang membagikan kisah otentik mereka—mulai dari pengalaman diskriminasi hingga cerita inspiratif yang menyentuh.

Tujuan utamanya adalah untuk mematahkan prasangka dan membangun jembatan empati. Di tengah dunia yang kerap diwarnai konflik, gerakan seperti Circle of Peace menjadi pengingat bahwa dialog adalah kunci penyembuhan. Dengan menyediakan ruang yang aman untuk berbagi cerita, kita tidak hanya belajar memahami orang lain, tetapi juga menemukan pemahaman yang lebih dalam tentang diri kita dan nilai-nilai kemanusiaan yang kita miliki bersama.


>> Gabung di Channel WhatsApp 👉 Y2F Media <<
Shares:
Show Comments (0)
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

17 − 2 =