Y2F.Media — Tren hidup sehat lewat olahraga di Indonesia terus naik daun. Laporan tahunan dari aplikasi olahraga populer, Strava, dalam “Year in Sport Trend Report” mengungkap fakta menarik di balik fenomena ini. Olahraga kini tak lagi sekadar aktivitas fisik, melainkan jembatan penting untuk koneksi sosial bagi generasi muda.
Laporan Strava menunjukkan bahwa 55% Gen Z yang berolahraga, mengakui koneksi sosial adalah alasan utama mereka bergabung dengan komunitas kebugaran. Ini membuktikan bahwa mereka tak hanya mencari keringat, tetapi juga kebersamaan. Bergabung dengan klub olahraga ternyata juga membantu para penggunanya tetap konsisten mencapai target.
Data ini diperkuat dengan lonjakan jumlah komunitas di Indonesia. Komunitas lari menjadi yang paling banyak tumbuh, dengan klub lari baru di Strava meningkat 5,8 kali lipat dibanding tahun lalu. Di aplikasi Strava sendiri, kini ada lebih dari 1 juta klub lari, termasuk komunitas besar seperti Strava Runners Indonesia dan Indonesia Berlari.
Meski Gen Z giat berolahraga, laporan Strava juga mengungkap sisi lain yang mengejutkan. Dalam hal kompetisi dan pencapaian pribadi, Baby Boomers justru lebih unggul.
Laporan Strava mencatat, 66% pelari dan pesepeda di aplikasi mereka berhasil mencetak rekor pribadi baru tahun ini. Namun, dominasi pemecahan rekor pribadi ini justru dicatatkan oleh generasi yang lebih tua. Sebanyak 58% generasi Baby Boomer berhasil mencapai rekor pribadi dalam segmen kegiatan, sementara hanya 36% Gen Z yang berhasil menggapai capaian terbaiknya. Ini menunjukkan bahwa semangat kompetisi diri yang kuat lebih terlihat di kalangan Baby Boomers.
Di olahraga lari, dengan banyaknya ajang maraton jelang akhir tahun, 42% pelari berhasil mencatatkan waktu terbaik pribadi di berbagai jarak. Sementara di olahraga sepeda, target jarak tempuh 5.000 km menjadi tujuan paling populer di kalangan pesepeda.