y2f.media — Di tengah maraknya isu sampah plastik, Komunitas Nol Sampah Indonesia menawarkan solusi kreatif sekaligus menggelitik: “rampok” kantong kresek. Bukan dalam arti harfiah, melainkan dengan menukar kantong plastik milik masyarakat di ruang publik dengan tas belanja ramah lingkungan.
Aksi ini telah berjalan sejak 2009, ketika isu plastik belum sepopuler sekarang. “Kata ‘rampok’ sengaja dipakai untuk menarik perhatian,” ujar Hanie Ismail, Co-Founder Komunitas Nol Sampah. Strateginya berhasil—selain mengganti plastik, mereka juga memberikan edukasi tentang dampak lingkungan.
Kini, komunitas yang awalnya hanya beranggotakan enam orang ini telah berkembang dengan ribuan relawan. Mereka aktif mengadvokasi kebijakan pengurangan plastik sekali pakai, termasuk mendorong Perda di berbagai daerah.
Dampak Lebih Luas
Mengedukasi masyarakat dari anak-anak hingga dewasa
Membangun jejaring dengan Aliansi Zero Waste Indonesia sejak 2017
Mendampingi pemerintah daerah dalam penyusunan regulasi
“Pengelolaan sampah harus melibatkan semua pihak—pemerintah, perusahaan, dan masyarakat,” tegas Hanie.