Y2F.Media — Pernah mendengarkan Dasa Dharma dan Tri Satya Pramuka? apakah itu hanya berlaku untuk anak Pramuka? atau apakah manusia modern saat ini bisa menjalankan sepuluh nilai luhur itu dalam kehidupan sehari-hari?
Bagi sebagian orang, Dasa Dharma mungkin terdengar seperti warisan masa lalu, sesuatu nilai yang hanya dihafal dan digunakan saat mengikuti kegiatan Pramuka di sekolah. Namun, jika kita berhenti sejenak dan merenung, sesungguhnya Dasa Dharma adalah nilai-nilai universal yang sangat dibutuhkan di zaman ini.
Mari, kita ulik 10 Nilai Dasa Dharma Pramuka:
- Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
- Patriot yang sopan dan kesatria
- Patuh dan suka bermusyawarah
- Rela menolong dan tabah
- Rajin, terampil, dan gembira
- Hemat, cermat, dan bersahaja
- Disiplin, berani, dan setia
- Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
- Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan
Kalau kita lihat, nilai-nilai diatas bukan hanya pedoman untuk Pramuka, namun memiliki makna yang mendalam, nilai-nilai ini merefleksikan karakter ideal yang dibutuhkan oleh siapa pun yang ingin menjadi agen perubahan baik dalam keluarga, masyarakat, maupun dunia kerja.
Pertanyaan selanjutnya adalah “Apakah Mungkin Menjalankannya Secara Utuh?” Jawabannya adalah ya, namun tidak instan.
Menjalankan semua nilai Dasa Dharma bukanlah tentang kesempurnaan, melainkan tentang komitmen untuk terus tumbuh dan konsistensi belajar dalam berproses menjadi manusia yang lebih baik. Kita tidak harus berhasil setiap saat, tetapi semangat untuk memperbaiki diri itulah yang menjadikan nilai-nilai ini hidup. Namun, Dasa Dharma bukanlah daftar yang harus dicentang sempurna setiap hari. Ia adalah kompas moral penunjuk arah ketika seseorang kehilangan pegangan atau ingin memperbaiki diri.
Di era sekarang, ketika individualisme dan kompetisi sering mendominasi, justru Dasa Dharma hadir sebagai penyeimbang yang mengingatkan pentingnya nilai luhur bukanlah beban, tapi pijakan untuk kembali berdiri dan meltangkah menjadi lebih baik. Pentingnya seseorang tetap menjaga nilai kepedulian, tanggung jawab sosial, kejujuran, dan keberanian moral.
Relevankah Nilai Dasa Dharma di Era Sekarang? Sangat relevan.
Berikut adalah beberapa contoh konteks modern yang menunjukkan relevansi Dasa Dharma:
- Taqwa kepada Tuhan (Poin 1) tetap menjadi kekuatan batin di tengah kehidupan yang penuh tekanan.
- Cinta alam (Poin 2) menjadi penting dalam era krisis iklim dan kerusakan lingkungan.
- Musyawarah (Poin 4) sangat dibutuhkan di era demokrasi dan media sosial, dimana perbedaan pendapat seringkali berujung konflik.
- Rela menolong dan Tabah (Poin 5) sangat berarti di tengah krisis kemanusiaan dan bencana.
- Hemat dan bersahaja (Poin 7) adalah prinsip penting dalam menghadapi gaya hidup konsumtif.
- Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan (Poin 10) menjadi sangat penting di era hoaks dan ujaran kebencian.
Dasa Dharma bukanlah sesuatu yang ketinggalan zaman. Ia justru menjadi fondasi karakter dan integritas di tengah dunia yang sering kali kehilangan arah.
Menjalankan Dasa Dharma sejatinya sejalan dengan semangat Pancasila, dasar negara yang menjadi identitas dan jiwa bangsa Indonesia. Jika Dasa Dharma adalah pedoman karakter seorang individu, maka Pancasila adalah pondasi bersama dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Dalam setiap langkah hidup, nilai-nilai ini bisa menjadi pengingat bahwa manusia bukan hanya makhluk berpikir, tetapi juga makhluk yang bermoral.
Dengan kata lain, Dasa Dharma dan Pancasila bukanlah dua hal yang terpisah. Keduanya saling menguatkan. Dasa Dharma membentuk karakter individu yang berintegritas, sedangkan Pancasila menjadi payung nilai yang membentuk masyarakat yang inklusif, adil, dan berkeadaban. Di tengah krisis nilai dan cepatnya perubahan zaman, dua pedoman ini jika dijalankan dengan tulus dan konsisten dapat menjadi kompas moral yang menjaga kita tetap manusiawi, tetap Indonesia.