Berita

Serikat Pekerja Antikorupsi Resmi Dibentuk di ICW: Upaya Memperkuat Aktivisme di Dalam NGO melalui Solidaritas Kelas

Y2F.Media — Sebelas individu yang bekerja di Perkumpulan Indonesia Corruption Watch (ICW) secara kolektif telah membentuk Serikat Pekerja Antikorupsi (SPASI).

Terbentuk sejak 23 Februari 2025, SPASI resmi tercatat di Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Jakarta Selatan pada tanggal 7 Maret 2025 dengan nomor pencatatan 964/SP/JS/III/2025.

Secara hubungan dalam tata kelola organisasi, SPASI berafiliasi sebagai biro di bawah Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif untuk Demokrasi (SINDIKASI).

SPASI memiliki visi untuk mewujudkan tatanan masyarakat dan struktur sosial, politik, dan ekonomi yang bebas dari korupsi, berorientasi pada pola relasi yang sama-rata-sama-rasa, partisipatoris, egaliter, dan inklusif.

Serta terbebas dari penindasan hak-hak dasar, eksploitasi dalam bentuk fisik maupun nonfisik, dan menghapuskan penghisapan nilai lebih kelas pekerja.

Erma Nuzulia Syifa, Ketua SPASI meyakini bahwa pendirian serikat pekerja sama sekali tidak menegasikan elemen-elemen penting yang sepatutnya dikedepankan dalam giat-giat aktivisme, seperti misalnya sense of volunteerism, solidaritas terhadap mereka yang ditindas, semangat perjuangan, dan lain sebagainya.

Ia menyebutkan bahwa di sisi lain, seiring dengan perkembangan waktu, perlu diakui bahwa di dalam NGO —khususnya di tempat para pekerja bernaung— memang terdapat hubungan kerja formal pada titik-titik tertentu yang secara normatif, terpenuhi ketiga unsurnya: adanya pekerjaan, upah, dan perintah.

“Sehingga hemat kami, identitas sebagai pekerja NGO dan aktivis dapat berjalan bersamaan tanpa perlu adanya kontradiksi,” tegasnya.

Lebih lanjut, Erma menyampaikan bahwa sebagai wadah bagi anggotanya, SPASI bertujuan untuk mendorong adanya hubungan kerja yang baik dan sehat di ICW antara pemberi kerja dan pekerjanya.

“SPASI sama sekali tidak ditujukan sebagai ‘media perlawanan’ yang hadir untuk menimbulkan keributan semata yang tidak produktif,” imbuhnya.

Erma juga menegaskan bahwa SPASI merupakan organisasi serikat yang akan terus mengedepankan diskusi setara, guna mencapai musyawarah mufakat.

SPASI berharap bisa menjadi mitra untuk terus melanjutkan segala upaya baik dan inklusif yang selama ini telah diupayakan di dalam ICW untuk membahas hal-hal yang berkaitan—namun tidak terbatas pada—isu ketenagakerjaan.

“Kami berharap dengan adanya SPASI, dapat timbul hubungan kerja yang lebih kolaboratif dan demokratis antara pemberi kerja dan pekerja ICW,” ujar Erma.

Menurutnya, upaya ini dilakukan guna menjembatani relasi kuasa—yang disengaja maupun tidak—kerap bersifat timpang antara pekerja tetap maupun tidak tetap di ICW dengan jajaran manajemen.

___
Alasan pendirian SPASI,


>> Gabung di Channel WhatsApp 👉 Y2F Media <<
Shares:
Show Comments (0)
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

eight − two =