Y2F.Media — Jika Gen Z selama ini dicap sebagai generasi job hopping—gemar berpindah kerja dalam waktu singkat—kini muncul tren baru yang mengejutkan: ‘Job Hugging’.
Fenomena ini menandai pergeseran signifikan dalam perilaku karier generasi muda. Alih-alih melompat-lompat, Gen Z kini cenderung memilih untuk “memeluk” pekerjaan mereka, mencari stabilitas dan komitmen jangka panjang, namun dengan syarat yang berbeda dari generasi sebelumnya.
Bukan kembali mencari gaji tertinggi semata, melainkan mencari lingkungan kerja yang benar-benar memenuhi kebutuhan mereka secara holistik.
Berdasarkan temuan yang dipublikasikan dalam International Journal of Organizational Analysis (2024), komitmen Gen Z terhadap pekerjaan sangat dipengaruhi oleh keseimbangan hidup (work-life balance), dukungan kesehatan mental, dan budaya perusahaan yang inklusif.
Ketika syarat-syarat tersebut terpenuhi, Gen Z justru akan menunjukkan loyalitas yang kuat dan cenderung bertahan lebih lama di satu perusahaan.
Mereka memprioritaskan value yang selaras dan lingkungan kerja yang aman (safe space) di atas tawaran gaji yang sedikit lebih tinggi dari perusahaan lain.
Mendorong Perusahaan Beradaptasi
Pergeseran dari job hopping ke job hugging ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi dunia usaha. Perusahaan tidak lagi bisa mempertahankan talenta hanya dengan janji promosi atau fasilitas konvensional.
Mereka harus beradaptasi dengan menciptakan budaya kerja yang fleksibel, menghargai waktu pribadi, dan menawarkan program pengembangan diri yang berkelanjutan.
Fenomena ini membuktikan bahwa Gen Z bukanlah generasi yang tidak setia, melainkan generasi yang selektif dalam menentukan tempat berkomitmen. Mereka siap memberikan dedikasi penuh, asalkan lingkungan kerja yang mereka “peluk” juga memberikan dukungan dan pemenuhan kebutuhan psikologis yang optimal.
