Y2F.Media — Anggapan bahwa anak muda Indonesia apatis terhadap isu-isu publik kini terpatahkan. Data terbaru menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam frekuensi pembahasan isu sosial dan politik di kalangan generasi muda.
Hal ini menandai pergeseran menarik di mana isu-isu kebangsaan tidak lagi menjadi domain eksklusif politisi, tetapi sudah menjadi menu obrolan sehari-hari di berbagai platform sosial dan komunitas.
Data dari GoodStats menunjukkan adanya tren positif di mana anak muda semakin aktif mendiskusikan masalah-masalah sosial, lingkungan, dan politik.
Peningkatan ini didorong kuat oleh akses tak terbatas ke media sosial, yang kini berfungsi sebagai arena utama mereka untuk menyuarakan keresahan dan mencari solusi.
Fenomena ini sejalan dengan temuan dalam Journal of Youth Studies (2023) yang menunjukkan bahwa partisipasi politik anak muda di era digital tidak lagi diukur dari keikutsertaan dalam partai politik, melainkan dari aktivitas digital seperti diskusi daring, kampanye online, dan penyebaran informasi.
Anak muda menggunakan kekuatan platform digital untuk membangun kesadaran kolektif.
Mereka tidak hanya membahas isu-isu makro seperti korupsi atau kebijakan pemerintah, tetapi juga isu-isu mikro yang lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari, seperti kesetaraan gender, kesehatan mental, hingga masalah lingkungan di tingkat lokal.
Peningkatan frekuensi diskusi ini menegaskan bahwa anak muda Indonesia menolak untuk diam. Mereka adalah generasi yang menuntut solusi nyata dari pemangku kepentingan.
Pembahasan yang intensif ini menunjukkan kedewasaan berdemokrasi mereka, di mana kritik dan opini disampaikan secara lugas dan terbuka.
Pergeseran ini adalah sinyal bagi semua pihak, terutama pemerintah dan institusi politik, untuk tidak lagi menganggap remeh suara generasi muda. Mereka bukan hanya pemilih di masa depan, tetapi juga kekuatan pendorong yang aktif mengawasi dan menuntut perbaikan.
