Y2F.Media — Sesi pagi Gathnas Turun Tangan 2025 di Cikini hari ini dipenuhi wawasan mendalam, menghadirkan Farid Gaban dan Yusuf Priambodo. Dua sosok di balik buku kritis Reset Indonesia ini membagikan pelajaran berharga dari Ekspedisi Indonesia Baru, menegaskan bahwa optimisme terhadap masa depan bangsa justru ditemukan di tingkat akar rumput, bukan di hiruk pikuk politik nasional.
Kekuatan Hal-Hal Kecil Melawan Krisis Akut
Yusuf Priambodo menyampaikan pandangan yang blak-blakan namun inspiratif. Ia mengakui bahwa kondisi Indonesia seringkali terasa “kronis dan akut,” bahkan ia sempat merasa hopeless ketika berdiskusi tentang politik nasional. Namun, pandangan itu berubah drastis ketika ia mulai tinggal di desa dan mengamati langsung pembangunan.
“Ketika saya tinggal di desa, sekarang melihat pertanian dan kebetulan juga hutan mikro itu membuat saya optimistis,” ujar Yusuf. Ia menekankan bahwa jangan takut atau malu dengan hal-hal kecil atau sederhana yang dilakukan. Aksi-aksi sederhana itulah yang bisa menjadi kekuatan besar. Intinya, meskipun haluan bangsa sudah bagus (partisipasi, demokrasi, keadilan), aksi nyatanya harus dimulai dari langkah kecil dan sederhana.
Relawan: Praktisi Antropologi dan Sosiologi di Lapangan
Farid Gaban menambahkan, menjadi relawan adalah salah satu bentuk langkah nyata yang paling efektif bagi anak muda. Ia mengibaratkan, dengan langsung turun ke lapangan (grassroot) dan live in, para relawan secara tidak langsung sedang menjalankan metode penelitian antropologi dan sosiologi. Ini adalah praktik langsung, melampaui segala macam teori yang didapatkan di ruang kelas.
Farid Gaban juga memberikan dorongan penting bagi anak muda: “Karya yang bagus itu yang sebenarnya enggak ada. Karya yang bagus adalah karya yang berani diluncurkan.” Pesan ini adalah call to action untuk menyingkirkan keraguan dan segera mewujudkan ide.
Gathnas 2025 menjadi tempat para relawan berkumpul membawa semangat yang sama, merangkum Indonesia dari dekat tentang harapan, perubahan, dan manusia di dalamnya. Ini adalah kesempatan emas untuk mendapatkan insight langsung dari mereka yang telah menjelajah dan menulis tentang wajah Indonesia yang sesungguhnya.
