Berita

Perubahan Iklim Bisa Picu 100 Gunung Vulkanik di Antartika

Y2F.Media — Di bawah hamparan es tebal di Antartika Barat, sebuah ancaman besar tengah mengintai. Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Geochemistry, Geophysics, Geosystems mengungkapkan keberadaan lebih dari 100 gunung api yang tersembunyi di bawah Lembaran Es Antartika Barat.

Dilansir idntimes, di sepanjang sistem patahan vulkanik aktif bernama West Antarctic Rift System, wilayah ini telah menunjukkan aktivitas geologis sejak zaman dinosaurus.

Namun, yang kini menjadi perhatian utama adalah bagaimana perubahan iklim bisa mengubah dinamika vulkanik ini menjadi ancaman global. Menggunakan ribuan simulasi, diperkirakan 100 gunung antartika akan meletus jika perubahan iklim tidak ditangani dengan bijaksana. 

1. Mencairnya es mempercepat aktivitas gunung vulkanik

Penelitian dari Brown University menggunakan lebih dari 4.000 simulasi komputer untuk memodelkan bagaimana mencairnya lapisan es bisa mempercepat aktivitas vulkanik.

Dalam salah satu skenario, mereka mensimulasikan hilangnya lapisan es setebal 1.000 meter dalam 300 tahun. Ini kecepatan yang dianggap moderat untuk Antartika Barat.

Mereka menemukan peningkatan aktivitas serta intensitas letusan gunung api.Berat lapisan es yang mencair berfungsi seperti penyumbat pada ruang magma.

Ketika berat ini berkurang, tekanan pada dinding ruang magma meningkat yang memungkinkan magma mengembang.Hal ini diperparah dengan terbentuknya gelembung gas dari karbon dioksida dan air terlarut yang bisa memicu letusan lebih cepat. 

2. Bukti sejarah dan umpan balik iklim

Para ilmuwan menemukan pola serupa di Pegunungan Andes, di mana pencairan lapisan es Patagonia selama Last Glacial Maximum dikaitkan dengan peningkatan aktivitas vulkanik. 

Temuan ini memperkuat hipotesis bahwa mencairnya es bisa memicu aktivitas vulkanik, menjadikannya fenomena yang telah berlangsung sepanjang sejarah geologis.

Selain itu, fenomena ini memicu ice albedo feedback, di mana berkurangnya lapisan es mengurangi efek albedo Bumi. Hal ini menyebabkan atmosfer semakin hangat dan mencairkan lebih banyak es.Interaksi antara pencairan es dan aktivitas vulkanik menciptakan tantangan kompleks yang memperparah dampak perubahan iklim. 

“Efek daya apung dari pencairan es memungkinkan ruang magma jauh di dalam benua mengembang, mengubah tekanan dan mempercepat proses yang menyebabkan letusan,” catat penelitian tersebut.

3. Dampak tidak langsung yang mengancam dunia

Letusan dari gunung api tersembunyi di Antartika memang tidak akan secara langsung membahayakan manusia karena wilayah ini tak berpenghuni.

Akan tetapi, dampak tidak langsungnya bisa sangat besar.Letusan vulkanik melepaskan panas, lava, dan abu yang dapat mempercepat pencairan lapisan es, baik dari bawah maupun atas. Diperkirakan jutaan meter kubik es bisa mencair setiap tahun akibat proses ini. 

Proyeksi saat ini menunjukkan potensi runtuhnya Lembaran Es Antartika Barat hampir sepenuhnya pada tahun 2300. Ini memberi manusia sekitar 275 tahun untuk mengurangi laju kerusakannya.

Namun, umpan balik antara mencairnya es dan aktivitas vulkanik dapat mempercepat keruntuhan ini. Bahkan jika perubahan iklim akibat ulah manusia melambat, dampaknya pada aktivitas vulkanik bisa bertahan ribuan tahun.   

Penemuan tentang hubungan antara mencairnya lapisan es dan aktivitas vulkanik di Antartika Barat menyoroti ancaman besar yang dihadapi planet kita. Fenomena ini tidak hanya mempercepat kenaikan permukaan laut, tetapi juga memicu umpan balik iklim yang sulit dikendalikan.


>> Gabung di Channel WhatsApp 👉 Y2F Media <<
Shares:
Show Comments (0)
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

4 × two =