Y2F.Media — Rektor STIAMI Jakarta, Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni., S.H., M.Si. menjadi narasumber Talkshow Suara untuk Pendidikan yang digelar di kampusnya pada Sabtu, 3 Mei 2025.
Sosok yang dikenal aktif di Gerakan Pramuka Jakarta tersebut menyampaikan Pentingnya Public Speaking dan Media Branding untuk Gen Z.
Mengawali paparannya, Sylviana menyebutkan bahwa pihaknya sebagai Rektor STIAMI Jakarta tidak pernah menolak untuk berkolaborasi dalam kegiatan yang bagus dan menguntungkan, apalagi dapat menyebarkan ilmu.
Sylviana kemudian menegaskan bahwa soft skill seperti lisan dan kepemimpinan tidak dapat digantikan oleh mesin. Dari situlah peran public speaking sangat penting.
Ia menyebutkan bahwa Generasi Z lahir antara tahun 1997-2012, yang tumbuh dalam ekosistem digital. Mereka merupakan digital natives yang terbiasa dengan internet, media sosial, dan komunikasi berbasis teks serta video.
Namun di tengah kecanggihan teknologi ini, kemampuan public speaking dan personal branding tetap menjadi aset penting agar mereka mampu tampil unggul di tengah kompetisi global.
“Public speaking bukan sekadar berbicara di depan umum, melainkan seni berkomunikasi dengan jelas, persuasif, dan berdampak,” tegasnya.
Menurutnya, public speaking itu krusial bagi Gen Z karena dapat meningkatkan rasa percaya diri dalam situasi profesional (wawancara kerja, presentasi, diskusi); dapat membuka peluang menjadi pemimpin komunitas dan inspirator.
“Dibutuhkan di berbagai bidang seperti bisnis, media, teknologi, dan pendidikan,” imbuhnya.
Dalam uraiannya Sylvi juga menyontohkan beberapa tokoh yang merupakan komunikator yang bagus. Sepeerti Barack Obama, ia dikenal dengan kemampuan orasinya yang inspiratif.
Kemudian Najwa Shihab sosok jurnalis dan komunikator publik yang menjadi panutan anak muda Indonesia. Greta Thunberg, aktivis muda yang menggunakan public speaking untuk menyuarakan isu perubahan iklim di forum global.
Di hadapan peserta talkshow, Sylviana menyebutkan beberapa manfaat public speaking, utamanya untuk karir gen Z. Keterampilan berbicara di depan umum dibutuhkan di banyak bidang seperti pemasaran, bisnis, media, dan pendidikan. Public speaking membuka pintu kesempatan bagi Gen Z untuk lebih menonjol di dunia kerja.
“Gen Z yang terampil dalam public speaking bisa lebih mudah menjadi pemimpin dan menginspirasi orang lain, baik di komunitas maupun dalam organisasi,” sebutnya.
Dijelaskan oleh Sylviana Murni, media branding merupakan proses membentuk dan mengelola identitas diri secara digital. Bagi Gen Z, hal itu terdiri dari menyampaikan nilai dan kepribadian melalui media sosial.
Selain itu juga membangun kredibilitas sebagai profesional, kreator, atau pegiat sosial; serta menciptakan peluang sebagai influencer, entrepreneur digital, atau freelancer.
Melalui media sosial, Sylviana menyontohkan beberapa aktivitas yang bisa menjadi branding untuk mengenalkan produk, jasa, serta hal lainnya.
“Branding yang kuat, membuat gen z lebih mudah dilihat, dikenali, dan dipercaya,” tegasnya.
Beberapa nama juga dicontohkan sebagai orang-orang yang mempunyai personal branding bagus, seperti Gita Savitri yang membangun personal brand sebagai edukator dan pembicara publik dari media sosial.
Merry Riana, seorang motivator dengan branding kuat yang membangun koneksi emosional dengan audiens muda. Saat ini dia sudah menjadi staf ahli kementerian.
“Juga Jerome Polin yang menggabungkan edukasi dan hiburan, menjadikan branding-nya kuat sebagai pelajar sekaligus figur publik,” sebut Sylvi.
Di akhir paparannya, Sylvi menyebutkan bahwa Gen Z dapat membangun merek pribadi yang mencerminkan keahlian, minat, dan identitas mereka. Hal ini membantu mereka menonjol di dunia digital yang penuh kompetisi.
Terkait media branding, ia menegaskan bahwa hal itu tidak hanya bermanfaat untuk pengembangan karier, tetapi juga membuka peluang bisnis, seperti menjadi influencer, freelancer, atau pengusaha digital.
Beberapa peserta nampak menyampaikan pertanyaan dalam sesi diskusi dan mendapatkan pencerahan dari Sylviana, sehingga menambah pengetahuan serta wawasan public speaking dan media branding.